Tuesday, October 1, 2019

Ada Apa sih Antara Megawati dan Surya Paloh?

Peristiwa dingin di antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri serta Ketua Umum NasDem Surya Paloh dalam pelantikan anggota DPR/MPR tertangkap camera. Selesai pelantikan, ke-2 puncak pimpinan partai itu terlihat emoh sama-sama bersalaman.

Seperti disaksikan dalam potongan video Kompas TV, Rabu (2/10/2019), Megawati disorot camera saat berjalan di daerah VIP di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Selasa (1/10). Beberapa orang yang dilalui Megawati berdiri serta menyalami Presiden RI ke-5 itu.



Agus Harimurti Yudhoyono menjura pada Megawati. Sesaat politisi Golkar Rizal Mallarangeng menyalami Megawati, sekalian membungkukkan tubuh.

Di samping kanan Rizal, ada Surya Paloh dalam tempat berdiri. Bos Media Grup itu cuma berdiri, tidak menjulurkan tangan untuk bersalaman mengarah Megawati. Tangannya terjuntai, badannya tidak membungkuk.

Baca Juga : Biaya Kuliah

Sesaat Megawati melihat mengarah lain, seakan-akan memandang suatu hal, sekalian masih berjalan melalui Surya Paloh yang kembali. duduk. Megawati lalu bersalaman dengan Wakil presiden Dipilih Ma'ruf Amin lalu Ketua umum PPP Suharso Monoarfa.

Momen ini seakan mengamini rumor keretakan jalinan di antara Mega serta Paloh yang berguling semenjak beberapa waktu kemarin. Rumor keretakan itu berawal dari pertemuan empat ketua umum Konsolidasi Indonesia Kerja (KIK) pada 22 Juli 2019. Saat itu, Paloh mengadakan pertemuan dengan Ketua umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin), serta Plt Ketua umum PPP Suharso Monoarfa di kantor DPP NasDem, Gondangdia, Jakpus.

Dalam pertemuan itu, Mega atau perwakilan dari PDIP benar-benar tidak ada. Mega diberitakan sedang ada di luar kota. Waktu itu disebut pertemuan antarketum partai itu dalam rencana menyolidkan konsolidasi.

Rumor masalah renggangnya jalinan Mega serta Paloh selanjutnya semakin berembus kencang saat dua hari selanjutnya, 24 Juli 2019, Mega mengadakan pertemuan dengan Ketua umum Gerindra Prabowo Subianto di rumah tinggalnya di Jl Teuku Umar, Menteng, Jakpus. Pada saat bertepatan, Paloh berjumpa dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di kantor DPP NasDem, Gondangdia, Menteng, Jakpus.

Paloh menyanggah pertemuannya dengan Anies untuk memberi respon pertemuan Megawati-Prabowo. Ia menyebutkan pertemuannya dengan Anies tidak diperkirakan, walau ada rumor masalah Pemilihan presiden 2024 saat interviu selesai pertemuan. Meskipun begitu, dua pertemuan itu ramai dibicarakan, diulas serta dianalisis.

Bambang Soesatyo (Bamsoet), yang saat itu memegang jadi Ketua DPR, serta sempat menyentuh masalah dua pertemuan itu dalam rapat paripurna. Dua pertemuan berlainan itu disuratkannya dalam pantun yang dibacakannya di rapat paripurna yang diadakan pada 25 Juli 2019.

Walau tidak dengan jelas menerangkan pertemuan yang disebut, bait pantun itu memvisualisasikan pertemuan Mega dengan Prabowo serta pertemuan Paloh dengan Anies.

Bila tuan akan berwudhu
Bersihkan tangan sebelum berkumur
Mari kita menyatu padu
Membuat negeri adil serta makmur

Walaupun di antara Teuku Umar serta Gondangdia
Tidak selama Anyer serta Jakarta
Walaupun ada dua pertemuan berlainan
Mudah-mudahan tidak memisahkan beberapa pemimpin Kita

PDIP menangkis asumsi jalinan sang ketua umum dengan Paloh renggang. Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga saat itu memperjelas jalinan di internal KIK kompak.

Tentang ketidakhadiran Mega dalam pertemuan antarketum, dia mengatakan Mega sedang ada di luar kota. Tetapi, katanya, beberapa ketua umum konsolidasi awalnya sudah memberitahukan pada Megawati mengenai pertemuan itu.

"Ini kan seperti beliau berulang-ulang tahun itu kan spontan. Nah kebetulan Ibu Ketua Umum kami kan sedang ada di luar kota serta ke arah ingin kembali pada Jakarta. Jadi sebetulnya ini kan spontanitas-spontanitas saja serta itu telah dikatakan oleh ketua umum-ketua umum partai jika mereka ingin ucapkan selamat ulang tahun pada Pak Surya Paloh," kata Eriko di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (25/7).

Sumber : https://biayakuliahku.com/