Monday, March 19, 2018

Peneliti Kembangkan Lembu Gama

 Fakultas Peternakan Kampus Gadjah Mada dengan PT. Widodo Makmur Perkasa serta University of Liege Belgia sukses meningkatkan penelitian serta tehnologi pada bidang peternakan berbentuk pengembangan serta pembiakan sapi unggul baru.

Baca juga: Biaya Kuliah UMY

Dalam info tertulis yang di terima, Selasa (31/1/2017), beberapa waktu terakhir Menteri Penelitian, Tehnologi serta Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir meninjau peternakan sapi PT. Widodo Makmur Perkasa di Desa Jambakan, Klaten, Jawa Tengah.

Alur hulu hilir yang telah digerakkan UGM sekarang ini begitu di dukung Kemenristekdikti agar bisa diperkembang jadi alur pemberdayaan baik untuk perkotaan ataupun pedesaan supaya menggerakan roda ekonomi. Peternakan sapi hubungan kerja UGM serta industri itu memanglah diperuntukkan dalam rencana membuat satu Center of Exelence.

Dekan Fakultas Peternakan UGM Ali Agus menyebutkan kalau sekarang ini telah lahir 12 ekor generasi pertama persilangan Belgian Blue Cattle dengan sapi Brahman. Lalu sapi generasi pertama keturunan Belgian Blue ini juga akan dikawinkan dengan generasi pertama keturunan Brahman dengan pejantan Sapi Wagyu.

Hasil ke-3 darah keturuan Brahman, Wagyu serta Belgian Blue berikut yang kelak juga akan diberi nama Lembu Gama, jadi breed composit ke tiga darah sapi unggul itu.

Dari kelebihan breed composit ini diinginkan juga akan lahir sapi-sapi yang adaptif serta produktif pada keadaan iklim tropik basah dari darah tetuanya yakni sapi Brahman, lalu juga mempunyai daging yang empuk/tender meat (tetua Wagyu) serta ototnya doble (tetua Belgian Blue).

" Sapi Gama dengan ciri adaptif-produktif penghasil daging yang empuk serta melimpah berikut keinginan kita hingga juga akan menolong memenuhi keperluan daging sapi di masa mendatang. Dengan ringkas, kami mengharapkan Lembu Gama juga akan jadi produsen daging sapi prime quality, " katanya.

Mentristekdikti terasa bangga pada inovasi yang dikerjakan UGM ini. Jika menginginkan wujudkan swasembada daging di tanah air, jadi keperluan sapi yang perlu dipenuhi setiap tahunnya bertambah sebesar 3 juta ekor/tahun.

Baca juga: Biaya Kuliah UIN MALANG - Biaya UKT UIN MALANG

" Jadi breeding mesti kita rencanakan dengan baik. Oleh karenanya lewat Dirjen Risbang kita kelak dapat lakukan konsorsium pengembangan sapi Indonesia, " paparnya.

Kementerian Ristekdikti selalu mensupport transfer tehnologi pas manfaat dari universitas yang menyentuh kehidupan ekonomi pedesaan, termasuk juga dengan jadikan usaha hulu-hilir peternakan, yang dapat jadi keseluruhan solution menuju penguatan ekonomi orang-orang desa.

No comments:

Post a Comment