Tuesday, March 6, 2018

Beberapa Diplomat Asing Belajar Bahasa Indonesia

 Kampus Muhammadiyah Malang (UMM) mendidik 12 diplomat asing dari 12 negara bhs Indonesia untuk penutur asing, realisasi kerja sama juga dengan Kemenlu.

Kepala Bhs Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) UMM Arif Budi Wurianto menyebutkan diplomat asing itu datang dari Afrika Selatan, Fiji, Iran, Jepang, Kamboja, Kazakhstan, Kolumbia, Laos, Papua Nugini, Spanyol, Sri Lanka, serta Zimbabwe.

“Mereka dididik Bhs Indonesia sepanjang satu bulan, ” tuturnya di Malang, Rabu (2/8/2017).

Baca juga: Biaya Kuliah UI - Pendaftaran UI

Mereka belajar di UMM karna perguruan tinggi swasta punya Muhammadiyah itu diakui melatih diplomat asing sesudah lewat rangkaian seleksi yang dikerjakan oleh Tubuh Diklat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI.

Hubungan kerja melatih diplomat asing berbahasa Indonesia untuk kali pertemu Kemenlu bekerja bersama dengan perguruan tinggi. Hal tersebut bisa saja karna UMM mempunyai sebagian kelebihan a. l ketersediaan sarana pendukung, tenaga pengajar berkwalitas, dan kurikulum serta silabus yang terstandar.

Ke-12 diplomat asing itu sudah ikuti pembukaan promosi budaya serta bhs Indonesia oleh unit Bhs Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) UMM yang berjalan Selasa (1/8) malam, sesaat pengenalan budaya Indonesia dikerjakan mulai 2 sampai 31 Agustus 2017.

Terkecuali belajar bhs, kata Arif, peserta akan di ajarkan mengenai karawitan, menari, membatik, serta pariwisata. Sebagian tempat pariwisata di Malang, Batu, serta Probolinggo yang sangat mungkin jadi promosi yang bagus dengan negara mereka juga akan jadi tempat maksud evaluasi. Mereka akan turut upacara peringatan kemerdekaan RI 17 Agustus yang akan datang.

“Mereka nanti juga akan bertugas jadi diplomat Indonesia atau minimum mempopulerkan budaya serta pariwisata di negara semasing. Ini sebagai pembeda dengan program Darmasiswa RI, ” ucapnya.

Rektor UMM Fauzan menyebutkan evaluasi ini jadi instrumen yang perlu untuk diplomasi karna seseorang diplomat harus mempunyai kekuatan diplomasi komunikasi serta pengalaman berkaitan kebudayaan di negara tempat tugasnya.



Baca juga: Biaya Kuliah UNTIDAR - Pendaftaran UNTIDAR

Pada pembukaan aktivitas, terkecuali jadi media perjumpaan dengan tim BIPA jadi pengajar, peserta juga disajikan makanan ciri khas Indonesia disertai alunan lagu-lagu Jawa. Sebagian peserta bahkan juga menyumbangkan lagu, seperti Jabulisile Creasantia Msibi yang menyanyikan lagu dari Afrika Selatan.

Proses program ini memberdayakan mahasiswa dari beragam jurusan untuk jadi buddies atau rekan pendamping. Setiap buddy juga akan menolong peserta baik dalam evaluasi ataupun kepentingan keseharian.

No comments:

Post a Comment