MNC Animation ikut ikut serta di acara Fast Fest yang di gelar pada 23—25 Mei 2018 di Kampus Tarumanegara dengan topik International Class di Jakarta. Keterlibatan ini yaitu bukti kalau MNC Animation adalah satu diantara pihak punya pengaruh yang perduli pada perubahan animasi di Indonesia.
Baca juga: Jurusan di UNSIKA
Head MarCom MNCA, Suhendra Wijaya menerangkan MNC Animation juga akan ikut serta secara detail dalam aktivitas ini. Terkecuali jadi satu diantara pengisi materi waktu seminar berjalan, MNC Animation juga ikut ikut serta jadi juri dalam lomba tahunan pembuatan animasi pendek bertopik Asiagraph Reallusion Award 2018 - Indonesia Local Round.
" Kita mensupport keseluruhannya persisnya satu diantaranya kita isi seminar di hari keduanya serta jadi satu diantara juri di acara pertandingan ini, " katanya pada Okezone, di Kampus Tarumanegara, Jakarta, Rabu (23/5/2018).
Fast Fest adalah festival animasi yang diadakan oleh Yayasan Tarumanegara serta BEKRAF bekerja bersama dengan Tarumanegara Knowledge Centre, Program Study DKV Untar serta Pt. Tekno Logika Paling utama. Ini jadi kali ke-2 acara itu di gelar serta MNC Animation senantiasa ada untuk memberi support dengan penuh.
Mandegani, Head of Producer MNC Animation, jadi satu diantara pembicara waktu siminar yang juga akan di gelar pada Kamis 24 Mei 2018. Disamping itu, MNC Animation kirim Larry Whitaker dari Inggris sebagai CCO MNC Animation melakukan tindakan jadi satu diantara juri yang juga akan memastikan pemenang Asiagraph Reallusion Award 2018.
" Ini tahun ke-2 kita mensupport acara ini. Kelak saat seminar kita kirim satu diantara tim dari MNC Animation jadi pemateri dari bagian animasi. Hari ketiganya kita kirim satu diantara CCO kita datang ke acara ini jadi juri, " tutur Suhendra.
Menurut Suhendra, keterlibatan MNC Animation di arena ini yaitu bukti kalau MNC Animation menginginkan betul-betul mensupport perubahan animasi di Tanah Air serta selalu berusaha supaya Indonesia jadi tuan-rumah animasi yang dilihat oleh anak-anak negeri. Hal semacam ini seirama dengan prinsip Fast Fest seperti yang disibakkan oleh ketua pelaksana, Sonny Adi Purnomo.
" Argumen ikut serta kembali karna kita jadi MNC Animation kita begitu mensupport animasi Indonesia serta animator-animator yang tumbuh di Indonesia, " kata Suhendra.
Baca juga: Biaya Kuliah UEU
" Fast Fest 2018 yaitu bentuk prinsip kami dari lembaga pendidikan untuk selalu mensupport serta bersinergi dengan dunia industri terutama animasi. Dengan mengundang narasumber kelas internasional diinginkan bisa memberikan inspirasi adik-adik mahasiswa serta pelajar untuk selalu belajar serta berkarya, " papar Sonny Adi Purnomo.
Sunday, May 27, 2018
Friday, May 25, 2018
Penembakan Massal Guncang Universitas Ohio State, Pelaku Ditembak Mati
Penembakan massal mengguncang Kampus Ohio State, di Columbus, Amerika Serikat (AS) pada Senin malam (28/11/2016) WIB. Aktor mengumbar tembakan yang melukai beberapa orang, sebelumnya pada akhirnya ditembak mati.
Baca juga: Biaya Kuliah UIN JAKARTA - Pendaftaran UIN JAKARTA
Service Manajemen Darurat Kampus Ohio State lewat Twitter mengkonfirmasi penembakan massal itu. ”Buckeye Alert : Penembak aktif di universitas. Lari, berlindung, lawan, ” catat service itu.
Pihak kampus sudah menginformasikan lokasi universitas “dikunci” sebentar sesudah penembakan massal berlangsung. Pihak kampus juga membetulkan kalau satu orang yang disebut aktor penembakan sudah tewas yang disangka karena tembakan petugas serta lebih dari delapan orang korban penembakan alami luka.
Menurut satu diantara mahasiswa, penembakan diawali di dekat Laboratorium Macquigg. Mahasiswa yang lain menyebutkan polisi sudah “menangani” tersangka.
Mobil polisi, truk pemadam kebakaran serta sebagian mobil ambulans sudah berdatangan di dekat lokasi penembakan.
Media lokal memberikan laporan kalau paling tidak tiga orang ditembak di universitas. Namun, pihak berwenang belum juga melaunching info apa pun. Beberapa mahasiswa masih tetap diperintahkan untuk berlindung ditempat yang aman.
Baca juga: Biaya Kuliah PNJ
Menurut laporan WCMH mengutip Dinas Pemadam Kebakaran Colombus, pada Selasa (29/11/2016), delapan orang korban penembakan sudah dibawa ke rumah sakit, satu diantaranya dalam keadaan gawat. Sedang korban ke sembilan masih tetap diusahakan untuk dibawa ke rumah sakit paling dekat.
Laporan beda mengatakan tersangka adalah lelaki, hitam, serta rambut pendek. Namun, jati diri aktor penembakan massal ini belum juga di ketahui.
Baca juga: Biaya Kuliah UIN JAKARTA - Pendaftaran UIN JAKARTA
Service Manajemen Darurat Kampus Ohio State lewat Twitter mengkonfirmasi penembakan massal itu. ”Buckeye Alert : Penembak aktif di universitas. Lari, berlindung, lawan, ” catat service itu.
Pihak kampus sudah menginformasikan lokasi universitas “dikunci” sebentar sesudah penembakan massal berlangsung. Pihak kampus juga membetulkan kalau satu orang yang disebut aktor penembakan sudah tewas yang disangka karena tembakan petugas serta lebih dari delapan orang korban penembakan alami luka.
Menurut satu diantara mahasiswa, penembakan diawali di dekat Laboratorium Macquigg. Mahasiswa yang lain menyebutkan polisi sudah “menangani” tersangka.
Mobil polisi, truk pemadam kebakaran serta sebagian mobil ambulans sudah berdatangan di dekat lokasi penembakan.
Media lokal memberikan laporan kalau paling tidak tiga orang ditembak di universitas. Namun, pihak berwenang belum juga melaunching info apa pun. Beberapa mahasiswa masih tetap diperintahkan untuk berlindung ditempat yang aman.
Baca juga: Biaya Kuliah PNJ
Menurut laporan WCMH mengutip Dinas Pemadam Kebakaran Colombus, pada Selasa (29/11/2016), delapan orang korban penembakan sudah dibawa ke rumah sakit, satu diantaranya dalam keadaan gawat. Sedang korban ke sembilan masih tetap diusahakan untuk dibawa ke rumah sakit paling dekat.
Laporan beda mengatakan tersangka adalah lelaki, hitam, serta rambut pendek. Namun, jati diri aktor penembakan massal ini belum juga di ketahui.
Sunday, May 20, 2018
Mapala Unisi UII Yogyakarta Dibubarkan
Buntut masalah kematian tiga mahasiswa karena sangkaan tindakan kekerasan, pihak universitas Kampus Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, membubarkan unit instansi Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Unisi. Pembubaran ini berlaku hingga periode waktu yang belum juga ditetapkan.
Baca juga: Jurusan di UNY
" Jadi lembaganya yang dibekukan. Bila tempo hari masih tetap hanya pembekuan semua kesibukan serta aktivitas, sekarang ini lembaganya, " tegas Muzayin Nazaruddin, anggota Tim Investigasi Internal UII, Rabu (25/1/2017).
Muzayin menyebutkan, pembubaran unit aktivitas mahasiswa pencinta alam (Mapala) ini jadi bentuk prinsip universitas mengevaluasi semua unit aktivitas mahasiswa yang ada. Dikabarkan terlebih dulu, tiga mahasiswa UII tewas sesudah ikuti aktivitas Mapala di lereng Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah.
Mereka disangka memperoleh kekerasan fisik yang dikerjakan beberapa seniornya. Ke-3 mahasiswa sebagai korban, yaitu Ilham Nur Padmi Listiadi (20) asal Lombok, Nusa Tenggara Barat ; Syait Asyam (20) warga Jetis, Caturharjo, Sleman ; serta Muhammad Fadli (20) asal Batam.
Baca juga: Jurusan di UNS
Sekarang ini mahasiswa bisa jadi anggota Mapala dengan karakter suka-rela. Berarti, tak ada paksaan waktu inginkan jadi sisi dari Mapala. Namun, pihak universitas telah membubarkan Mapala serta semua aktivitasnya.
Baca juga: Jurusan di UNY
" Jadi lembaganya yang dibekukan. Bila tempo hari masih tetap hanya pembekuan semua kesibukan serta aktivitas, sekarang ini lembaganya, " tegas Muzayin Nazaruddin, anggota Tim Investigasi Internal UII, Rabu (25/1/2017).
Muzayin menyebutkan, pembubaran unit aktivitas mahasiswa pencinta alam (Mapala) ini jadi bentuk prinsip universitas mengevaluasi semua unit aktivitas mahasiswa yang ada. Dikabarkan terlebih dulu, tiga mahasiswa UII tewas sesudah ikuti aktivitas Mapala di lereng Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah.
Mereka disangka memperoleh kekerasan fisik yang dikerjakan beberapa seniornya. Ke-3 mahasiswa sebagai korban, yaitu Ilham Nur Padmi Listiadi (20) asal Lombok, Nusa Tenggara Barat ; Syait Asyam (20) warga Jetis, Caturharjo, Sleman ; serta Muhammad Fadli (20) asal Batam.
Baca juga: Jurusan di UNS
Sekarang ini mahasiswa bisa jadi anggota Mapala dengan karakter suka-rela. Berarti, tak ada paksaan waktu inginkan jadi sisi dari Mapala. Namun, pihak universitas telah membubarkan Mapala serta semua aktivitasnya.
Sunday, May 13, 2018
UII Gandeng Mabes Polri Kembangkan Kurikulum Forensik
Kampus Islam Indonesia (UII) Yogyakarta bekerja bersama dengan Mabes Polri di bagian pendidikan dalam soal pengembangan kurikulum forensik.
Jadi langkah awal Dekan Fakultas Matematika serta Pengetahuan Pengetahuan Alam (FMIPA) UII Allwar serta Kepala Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Pol Alex Mandalika lakukan penandatangan hubungan kerja di universitas UII. Dilanjutkan kuliah umum mengenai kimia forensik yang di sampaikan Kepala Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Pol Alex Mandalika.
Baca juga: Biaya Kuliah UNJANI
Kepala Bagian Narkotika, Psikotropika serta Obat Beresiko Forensik (Bidnarkobafor) Mabes Polri, Kombes Pol Sodiq Pratomo serta semua ketua program studi (prodi) di lingkungan FMIPA UII juga ada dalam penandatangan kerja sama itu.
Dekan FMIPA UII Allwar menyebutkan kerja sama ini lanjutan dari program inisiasi FMIPA yang kirim mahasiswa praktik kerja lapangan (PKL) ke labfor Mabes Polri. Terlebih untuk ketahui bagaimana caranya kerja labfor itu, hingga mahasiswa bukan sekedar terima teori tapi segera di lapangan.
“Dari sinilah pemikiran keluar, alangkah sebaiknya ada kerja sama yang dipadukan serta menawarkannya ke Mabes Polri. TernyataMabes Polri menyongsong baik ide itu serta disetujui ada hubungan kerja ini, ” kata Allwar di sela-sela MoU itu.
Allwar menerangkan dengan terdapatnya hubungan kerja ini, terkecuali mahasiswa UII bisa PKL di labfor mabes Polri, nanti mabes Polri akan kirim bebrapa pakar forensik untuk memberi kuliah umum di UI. Bersamaan dengan perubahan pengetahuan fotensik juga tidak tutup peluang juga akan ada kurikulum forensik. Termasuk juga program S2 serta S3 Forensik. Terlebih forensik itu multidimensi, tidak cuma dari kimia, namun juga pengetahuan yang lain, seperti fisika, biologi, eletronik, statistik, serta kedokteran.
“Diharapkan dengan langkah ini juga akan lahir pakar forensik baru. Sebab sampai saat ini pakar forensik yang dipunyai Indonesia masih tetap begitu kurang, ” tuturnya.
Menurut Allwar kerja sama ini bukan sekedar berguna untuk UII, namun juga mabes Polri, terlebih sosialiasi mengenai labfor. Sebab sampai kini orang-orang cuma ketahui labfor itu punyai urusan dengan masalah kriminil. Walau sebenarnya juga menyangkut di bagian beda, seperti kimia, fisika, biologi, kedokteran serta elektronik.
Kepala Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Pol Alex Mandalika dalam kuliah umunnya menyebutkan bila labfor itu mempunyai sumber daya laboratorium untuk lakukan pengujian tanda bukti yang banyak memerlukan sumber daya manusia yang kompeten.
Baca juga: Biaya Kuliah UIN SGD - Pendaftaran UIN SGD
“Karena itu, mulai sejak 2017 Kapolri memberi perhatian besar pada pengembangan pusat laboratorium forensik, hingga memerlukan kerja sama juga dengan sivitas akademika dalam pengembangannya, ” terangnya.
Menurut Alek karna forensik selalu berkembang, jadi Puslabfor selalu bersinergi dengan lembaga beda, seperti BPPOM, BNN, Labkesda, serta perguruan tinggi, terlebih menjawab tantangan ke depan serta membuka masalah yang berkembang di orang-orang.
Jadi langkah awal Dekan Fakultas Matematika serta Pengetahuan Pengetahuan Alam (FMIPA) UII Allwar serta Kepala Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Pol Alex Mandalika lakukan penandatangan hubungan kerja di universitas UII. Dilanjutkan kuliah umum mengenai kimia forensik yang di sampaikan Kepala Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Pol Alex Mandalika.
Baca juga: Biaya Kuliah UNJANI
Kepala Bagian Narkotika, Psikotropika serta Obat Beresiko Forensik (Bidnarkobafor) Mabes Polri, Kombes Pol Sodiq Pratomo serta semua ketua program studi (prodi) di lingkungan FMIPA UII juga ada dalam penandatangan kerja sama itu.
Dekan FMIPA UII Allwar menyebutkan kerja sama ini lanjutan dari program inisiasi FMIPA yang kirim mahasiswa praktik kerja lapangan (PKL) ke labfor Mabes Polri. Terlebih untuk ketahui bagaimana caranya kerja labfor itu, hingga mahasiswa bukan sekedar terima teori tapi segera di lapangan.
“Dari sinilah pemikiran keluar, alangkah sebaiknya ada kerja sama yang dipadukan serta menawarkannya ke Mabes Polri. TernyataMabes Polri menyongsong baik ide itu serta disetujui ada hubungan kerja ini, ” kata Allwar di sela-sela MoU itu.
Allwar menerangkan dengan terdapatnya hubungan kerja ini, terkecuali mahasiswa UII bisa PKL di labfor mabes Polri, nanti mabes Polri akan kirim bebrapa pakar forensik untuk memberi kuliah umum di UI. Bersamaan dengan perubahan pengetahuan fotensik juga tidak tutup peluang juga akan ada kurikulum forensik. Termasuk juga program S2 serta S3 Forensik. Terlebih forensik itu multidimensi, tidak cuma dari kimia, namun juga pengetahuan yang lain, seperti fisika, biologi, eletronik, statistik, serta kedokteran.
“Diharapkan dengan langkah ini juga akan lahir pakar forensik baru. Sebab sampai saat ini pakar forensik yang dipunyai Indonesia masih tetap begitu kurang, ” tuturnya.
Menurut Allwar kerja sama ini bukan sekedar berguna untuk UII, namun juga mabes Polri, terlebih sosialiasi mengenai labfor. Sebab sampai kini orang-orang cuma ketahui labfor itu punyai urusan dengan masalah kriminil. Walau sebenarnya juga menyangkut di bagian beda, seperti kimia, fisika, biologi, kedokteran serta elektronik.
Kepala Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Pol Alex Mandalika dalam kuliah umunnya menyebutkan bila labfor itu mempunyai sumber daya laboratorium untuk lakukan pengujian tanda bukti yang banyak memerlukan sumber daya manusia yang kompeten.
Baca juga: Biaya Kuliah UIN SGD - Pendaftaran UIN SGD
“Karena itu, mulai sejak 2017 Kapolri memberi perhatian besar pada pengembangan pusat laboratorium forensik, hingga memerlukan kerja sama juga dengan sivitas akademika dalam pengembangannya, ” terangnya.
Menurut Alek karna forensik selalu berkembang, jadi Puslabfor selalu bersinergi dengan lembaga beda, seperti BPPOM, BNN, Labkesda, serta perguruan tinggi, terlebih menjawab tantangan ke depan serta membuka masalah yang berkembang di orang-orang.
Wednesday, May 9, 2018
Mahasiswa UII Raih Penghargaan di Malaysia
Tiga mahasiswa Pengetahuan Kimia Kampus Islam Indonesia (UII) mencapai medali Perak kelompok daya serta biomassa dalam arena Internasional Biotechnology Competition and Exhibition 2017 (IBCEx17) di Dewan Sultan Iskandar, Kampus Tehnologi Malaysia, Johor, Malaysia, pada 15 April 2017.
Baca juga: Jurusan di Polines
Ke-3 mahasiswa UII ini, yaitu Aditya Sewanggara (Pengetahuan Kimia 2015), Ratih Lestari (Pengetahuan Kimia 2015), serta Nadya Sinta Amalia (Pengetahuan Kimia 2015). Penghargaan itu mereka capai lewat peneletian pemrosesan limbah kelapa sawit dengan pertolongan mikroba yang terdapat dalam serangga rayap.
“Kami lakukan analisis kenapa rayap dapat menelan kayu. Sesudah kami membaca literatur di ketahui kalau rayap dapat merubah selulosa dalam kayu jadi rantai kecil. Jadi kami memakai rayap untuk merubah limbah kelapa sawit jadi bioethanol, ” papar Aditya.
Dia menerangkan, mereka juga mulai membahas pemakaian satu diantara mikroba yang ada pada rayap untuk merubah selulosa di limbah kelapa sawit. Berdasar pada riset segi ekonomi yang dikerjakan, penggunaan Bioethanol bisa kurangi pengeluaran untuk bahan bakar sampai Rp40 juta/tahun.
“Kami mengharapkan bioethanol yang kami buat bisa kurangi mengkonsumsi bahan bakar karna keperluan daya dunia sekarang ini begitu genting. Diluar itu mudah-mudahan riset ini bukan sekedar berhenti jadi product bioethanol tetapi akan kami kembangkan jadi daya listrik, ” sebutnya.
Baca juga: Jurusan di Polban
Dalam pertandingan ini, Tim UII berkompetisi dengan 41 tim dari beragam kampus di Asia yang terdiri jadi 3 kelompok, yaitu Green Building, Energy and Biomasa, serta Environmental. Diluar itu, UII jadi hanya satu PTS yang tampak dalam arena itu selain PTN beda, seperti UGM, UI, ITS, UNS, Unibraw, serta UNY.
Dalam presentasinya Tim UII bukan sekedar membawa cara, tetapi juga product hasil dari penelitiannya. Perubahan dari inovasi ini paling dekat yaitu tawaran untuk Joint Research dengan Kampus Putra Malaysia oleh satu diantara profesornya.
Baca juga: Jurusan di Polines
Ke-3 mahasiswa UII ini, yaitu Aditya Sewanggara (Pengetahuan Kimia 2015), Ratih Lestari (Pengetahuan Kimia 2015), serta Nadya Sinta Amalia (Pengetahuan Kimia 2015). Penghargaan itu mereka capai lewat peneletian pemrosesan limbah kelapa sawit dengan pertolongan mikroba yang terdapat dalam serangga rayap.
“Kami lakukan analisis kenapa rayap dapat menelan kayu. Sesudah kami membaca literatur di ketahui kalau rayap dapat merubah selulosa dalam kayu jadi rantai kecil. Jadi kami memakai rayap untuk merubah limbah kelapa sawit jadi bioethanol, ” papar Aditya.
Dia menerangkan, mereka juga mulai membahas pemakaian satu diantara mikroba yang ada pada rayap untuk merubah selulosa di limbah kelapa sawit. Berdasar pada riset segi ekonomi yang dikerjakan, penggunaan Bioethanol bisa kurangi pengeluaran untuk bahan bakar sampai Rp40 juta/tahun.
“Kami mengharapkan bioethanol yang kami buat bisa kurangi mengkonsumsi bahan bakar karna keperluan daya dunia sekarang ini begitu genting. Diluar itu mudah-mudahan riset ini bukan sekedar berhenti jadi product bioethanol tetapi akan kami kembangkan jadi daya listrik, ” sebutnya.
Baca juga: Jurusan di Polban
Dalam pertandingan ini, Tim UII berkompetisi dengan 41 tim dari beragam kampus di Asia yang terdiri jadi 3 kelompok, yaitu Green Building, Energy and Biomasa, serta Environmental. Diluar itu, UII jadi hanya satu PTS yang tampak dalam arena itu selain PTN beda, seperti UGM, UI, ITS, UNS, Unibraw, serta UNY.
Dalam presentasinya Tim UII bukan sekedar membawa cara, tetapi juga product hasil dari penelitiannya. Perubahan dari inovasi ini paling dekat yaitu tawaran untuk Joint Research dengan Kampus Putra Malaysia oleh satu diantara profesornya.
Monday, May 7, 2018
JAPFA Luncurkan Teaching Farm 2 Agar Sarjana Siap Berwirausaha
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) lewat anak usaha PT Ciomas Adisatwa resmikan kandang yang berperan jadi laboratorium usaha peternakan di Agritekno Park Kampus Brawijaya di Jatikerto, Malang. Kandang yang mempunyai daya tampung 30. 000 ekor ayam tiap-tiap cycle itu adalah hubungan kerja pada JAPFA dengan Kampus Brawijaya untuk melahirkan sarjana peternakan yang siap jadi peternak (wiraswasta) dengan kekuatan yang mumpuni.
Baca juga: Biaya Kuliah POLINDRA - Pendaftaran POLINDRA
“Beroperasiya Teaching Farm ke-2 yang disebut hubungan kerja pada JAPFA serta Unibraw ini diinginkan makin memberi kesempatan pada mahasiswa untuk mempunyai semangat wiraswasta mulai sejak awal, ” tutur Rachmat Indrajaya, Corporate Affairs Director JAPFA. “Teaching farm ini keinginannya bisa digunakan juga untuk penelitian bukan sekedar berkaitan dengan disiplin pengetahuan agribisnis namun juga disiplin pengetahuan yang lain seperti kedokteran hewan, ” lanjutnya.
Teaching Farm yang dibuat JAPFA di lokasi Agritekno Park punya Kampus Brawijaya itu adalah hubungan kerja ke-2 kali. Terlebih dulu JAPFA juga sudah membuat teaching farm untuk Kampus Brawijaya di lokasi yang lain. Teaching Farm pertama yang dibuat oleh JAPFA itu nyatanya memperoleh banyak sambutan positif dengan terdapatnya siswa yang lakukan penelitian berkaitan dengan budidaya unggas.
“Kami mengharapkan dengan dibuatnya teaching farm ini bisa mendorong ketertarikan mahasiswa peternakan untuk kembali tekuni dunia peternakan, ” Tutur Rektor Unibraw, Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri. “Harapannya dengan beroperasionalnya Teaching Farm ke-2 ini ketertarikan mahasiswa semain jadi bertambah utuk lakukan penelitian berkaitan dengan perunggasan baik dari bagian usaha maupun disiplin keilmuan yang lain, ” paparnya.
Rencana teaching farm yang di tawarkan JAPFA jadikan kandang jadi laboratorium untuk budidaya ayam dari mulai segi usaha sampai berkaitan tehnologi budidaya serta kesehatan hewan. Dalam tiap-tiap cycle budidaya ayam, mahasiswa di beri peluang untuk lakukan riset di lokasi kandang dari beragam aspeknya.
“JAPFA berusaha memberi tempat untuk evaluasi dengan mentor beberapa aktor yang paling baik di bagiannya, ” tutur R. Artsanti Alif, Head of Corporate Communication & Social Investment JAPFA. “Tempat itu untuk mahasiswa adalah satu ruangan praktikum sekalian lakukan mentoring, ” terangnya
Baca juga: Biaya Kuliah UNSIL - Pendaftaran UNSIL
Selanjutnya Artsanti juga lihat kalau pembangunan teaching farm adalah bentuk investasi sosial yang dikerjakan JAPFA dengan pendekatan yang berkaitan. Rencana teaching farm adalah gabungan apik pada pebisnis serta akademisi karna memberi tempat untuk keduanya untuk bekerjasama.
“Kolaborasi berbentuk hubungan kerja dengan teaching farm ini bisa berguna mengagumkan untuk kampus maupun JAPFA jadi perusahaan. Hal itu karna semasing pihak adalah yang paling baik di bagiannya serta memberi yang paling baik dalam proses serta program hubungan kerja ini, ” tutup Artsanti.
Baca juga: Biaya Kuliah POLINDRA - Pendaftaran POLINDRA
“Beroperasiya Teaching Farm ke-2 yang disebut hubungan kerja pada JAPFA serta Unibraw ini diinginkan makin memberi kesempatan pada mahasiswa untuk mempunyai semangat wiraswasta mulai sejak awal, ” tutur Rachmat Indrajaya, Corporate Affairs Director JAPFA. “Teaching farm ini keinginannya bisa digunakan juga untuk penelitian bukan sekedar berkaitan dengan disiplin pengetahuan agribisnis namun juga disiplin pengetahuan yang lain seperti kedokteran hewan, ” lanjutnya.
Teaching Farm yang dibuat JAPFA di lokasi Agritekno Park punya Kampus Brawijaya itu adalah hubungan kerja ke-2 kali. Terlebih dulu JAPFA juga sudah membuat teaching farm untuk Kampus Brawijaya di lokasi yang lain. Teaching Farm pertama yang dibuat oleh JAPFA itu nyatanya memperoleh banyak sambutan positif dengan terdapatnya siswa yang lakukan penelitian berkaitan dengan budidaya unggas.
“Kami mengharapkan dengan dibuatnya teaching farm ini bisa mendorong ketertarikan mahasiswa peternakan untuk kembali tekuni dunia peternakan, ” Tutur Rektor Unibraw, Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri. “Harapannya dengan beroperasionalnya Teaching Farm ke-2 ini ketertarikan mahasiswa semain jadi bertambah utuk lakukan penelitian berkaitan dengan perunggasan baik dari bagian usaha maupun disiplin keilmuan yang lain, ” paparnya.
Rencana teaching farm yang di tawarkan JAPFA jadikan kandang jadi laboratorium untuk budidaya ayam dari mulai segi usaha sampai berkaitan tehnologi budidaya serta kesehatan hewan. Dalam tiap-tiap cycle budidaya ayam, mahasiswa di beri peluang untuk lakukan riset di lokasi kandang dari beragam aspeknya.
“JAPFA berusaha memberi tempat untuk evaluasi dengan mentor beberapa aktor yang paling baik di bagiannya, ” tutur R. Artsanti Alif, Head of Corporate Communication & Social Investment JAPFA. “Tempat itu untuk mahasiswa adalah satu ruangan praktikum sekalian lakukan mentoring, ” terangnya
Baca juga: Biaya Kuliah UNSIL - Pendaftaran UNSIL
Selanjutnya Artsanti juga lihat kalau pembangunan teaching farm adalah bentuk investasi sosial yang dikerjakan JAPFA dengan pendekatan yang berkaitan. Rencana teaching farm adalah gabungan apik pada pebisnis serta akademisi karna memberi tempat untuk keduanya untuk bekerjasama.
“Kolaborasi berbentuk hubungan kerja dengan teaching farm ini bisa berguna mengagumkan untuk kampus maupun JAPFA jadi perusahaan. Hal itu karna semasing pihak adalah yang paling baik di bagiannya serta memberi yang paling baik dalam proses serta program hubungan kerja ini, ” tutup Artsanti.
Friday, May 4, 2018
Saran Guru Besar Universitas Pancasila untuk ABPPTSI
Guru Besar Hukum Tata Negara Kampus Pancasila, Edie Toet Hendratno menyebutkan beberapa Asosiasi Tubuh Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI) setuju membuat organisasi semacam.
Baca juga: Jurusan di ITS
Hal tersebut dikerjakan untuk mewakili keperluan yayasan perguruan tinggi swasta yang di dalamnya ada beberapa ribu yayasan. " Mesti lebih mengayomi serta sesuai sama tantangan perubahan pendidikan tingkat nasional serta internasional, " kata Edie Toet dalam info resminya, Jumat (21/7/2017).
Perjanjian itu keluar selesai proses Musyawarah Nasional (Munas) VI di Puri Sharon Bali yang di rasa tidak cocok aturan organisasi seperti yang ditata dalam AD/ART.
Menurut Edie, dengan substansial munas itu tidak penuhi asas legalitas. Dia menyebutkan, keanggotaan serta kepesertaan munas beberapa terang tidak mematuhi AD/ART.
" Meskipun pada akhirnya peserta setuju untuk meneruskan munas dengan musyawarah untuk mufakat. Munas cuma di hadiri sekitaran 349 peserta serta banyak yayasan yg tidak terinformasi ada aktivitas ini, " ucapnya.
Dia mengira pelaksaan munas telah direkayasa serta tidak memprioritaskan asas-asas kepatutan berorganisasi. Dia pilih walk out dari munas itu karna menurut dia ada ketidakadilan yang diperlihatkan ketua sidang.
Bahkan juga Marzuki Alie jadi satu diantara pimpinan sidang lalu turut meninggalkan Munas. " Sidang ini diwarnai dengan walk out oleh beberapa peserta, " kata Edie yang satu diantara peserta.
Edie menilainya kepemimpinan tiga periode sepanjang lebih dari 12 tahun tidak dapat membawa ABPPTSI makin baik, tapi malah cuma memprioritaskan kebutuhan segolongan kecil dari demikian ribu yayasan jadi Tubuh Penyelenggara Pendidikan, " tuturnya.
Baca juga: Jurusan di ISI
Menurutnya, pertanggungjawaban berbentuk cerita sebagian lembar tidak ada pertanggungjawaban keuangan sekalipun tunjukkan organisasi itu tidak dikelola sesuai sama prinsip-prinsip good governance.
" Beberapa cara ketua sidang yang beberapa riil tidak adil, tidak menghormati perjanjian awal musyawarah untuk mufakat, dengan tidak berikan peluang yang cukup pada bebrapa teman dekat yang memiliki pandangan yang berlainan, " katanya.
Baca juga: Jurusan di ITS
Hal tersebut dikerjakan untuk mewakili keperluan yayasan perguruan tinggi swasta yang di dalamnya ada beberapa ribu yayasan. " Mesti lebih mengayomi serta sesuai sama tantangan perubahan pendidikan tingkat nasional serta internasional, " kata Edie Toet dalam info resminya, Jumat (21/7/2017).
Perjanjian itu keluar selesai proses Musyawarah Nasional (Munas) VI di Puri Sharon Bali yang di rasa tidak cocok aturan organisasi seperti yang ditata dalam AD/ART.
Menurut Edie, dengan substansial munas itu tidak penuhi asas legalitas. Dia menyebutkan, keanggotaan serta kepesertaan munas beberapa terang tidak mematuhi AD/ART.
" Meskipun pada akhirnya peserta setuju untuk meneruskan munas dengan musyawarah untuk mufakat. Munas cuma di hadiri sekitaran 349 peserta serta banyak yayasan yg tidak terinformasi ada aktivitas ini, " ucapnya.
Dia mengira pelaksaan munas telah direkayasa serta tidak memprioritaskan asas-asas kepatutan berorganisasi. Dia pilih walk out dari munas itu karna menurut dia ada ketidakadilan yang diperlihatkan ketua sidang.
Bahkan juga Marzuki Alie jadi satu diantara pimpinan sidang lalu turut meninggalkan Munas. " Sidang ini diwarnai dengan walk out oleh beberapa peserta, " kata Edie yang satu diantara peserta.
Edie menilainya kepemimpinan tiga periode sepanjang lebih dari 12 tahun tidak dapat membawa ABPPTSI makin baik, tapi malah cuma memprioritaskan kebutuhan segolongan kecil dari demikian ribu yayasan jadi Tubuh Penyelenggara Pendidikan, " tuturnya.
Baca juga: Jurusan di ISI
Menurutnya, pertanggungjawaban berbentuk cerita sebagian lembar tidak ada pertanggungjawaban keuangan sekalipun tunjukkan organisasi itu tidak dikelola sesuai sama prinsip-prinsip good governance.
" Beberapa cara ketua sidang yang beberapa riil tidak adil, tidak menghormati perjanjian awal musyawarah untuk mufakat, dengan tidak berikan peluang yang cukup pada bebrapa teman dekat yang memiliki pandangan yang berlainan, " katanya.
Subscribe to:
Posts (Atom)