Sunday, February 9, 2020

Fakta Videografer Korban Pembunuhan di Cianjur

Beberapa waktu ini Cianjur digemparkan dengan penemuan jasad pria di pelataran toko di Jalan Raya Cianjur-Sukabumi, Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Pria itu dibunuh beberapa orang.

Ini fakta-fakta berkaitan korban:



1. Masyarakat Sirnagalih Cianjur Ini Cedera di Kepala
Korban yang didapati namanya Muhammad Rega (31) diketemukan bersimbah darah serta penuh cedera dibagian kepala seputar jam 04.00 WIB oleh seorang masyarakat yang lewat. Masyarakat langsung memberikan laporan pada polisi.

Kapolsek Cilaku Kompol S Lubis menjelaskan korban yang disebut masyarakat Perumahan Bumi Mas, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku. Korban disangka dikeroyok.

Di bagian kepala korban ada tiga cedera robek karena hantaman benda tumpul. Disamping itu di bagian muka korban ada memar.

"Sangkaan sesaat pria itu korban pengeroyokan. Korban wafat karena cedera serius di kepala karena hantaman benda tumpul," kata Lubis.

Baca Juga : Biaya Kuliah UNNES

2. Profesinya Videografer
Muhammad Rega yang diketemukan meninggal di pelataran ruko di Jalan Cianjur-Sukabumi, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, nyatanya adalah seorang videografer. Sejauh ini Rega sering membikinkan video klip untuk group band sampai membuat content video serta koreksi untuk Youtuber lokal.

"Iya ia kerja freelance, seringkali buat video begitu bikin band serta untuk di YouTube. Terkadang ia disuruh untuk jadi photografer," tutur Zenal Mustofa (50), mertua korban.

Menurutnya, hasil video yang dibikin serta diedit oleh menantunya itu seringkali tampil di salah satunya aliran tv di Jawa Barat. "Seringkali diputar di tv Jawa Barat, tetapi saya lupa band nya apa yang ia buat video klipnya. Anaknya memang tekun jika telah kerja, hingga hasilnya optimal," papar Zenal.

3. Meninggalkan Satu Anak serta Istri Hamil
Rega tinggalkan istri serta seorang anak wanita yang masih kecil. Anak pertama dari pernikahannya dengan Teti Maryam (25) sekarang masih berusia 3 tahun. Sang istrinya juga tengah memiliki kandungan anak keduanya, umur kandungan itu mencapai bulan ke enam.

Tetapi nahas, keluarga kecil itu harus dibiarkan oleh figur ayah karena disangka jadi korban pengeroyokan sampai wafat. Zenal Mustofa (50), mertua korban, mengutarakan semenjak memperoleh berita wafatnya Rega ini, Teti sering menangis serta merenungi kepergian suami tercintanya itu.

"Awalannya masih dapat tegar, tetapi barusan pagi waktu saya akan pergi ke kamar mayat RSUD Sayang Cianjur, anak saya kelihatan murung serta melamun, kadang-kadang menangis," kata Zenal.

Baca Juga : Universitas Negeri Semarang

4. Tidak Mempunyai Lawan
Keluarga percaya jika Rega dibunuh oleh orang yang tidak diketahui. Pasalnya korban tidak mempunyai lawan serta persoalan dengan siapa saja.

Setiap hari korban cuma ada di muka computer, kerjakan pekerjaan koreksi video atau cari rujukan saat membuat video selanjutnya. Hingga keluarga juga yakini korban tidak mempunyai lawan, lebih karakter korban yang condong lugu.

Serta, menurut Mereka Naufal (21), adik korban, menjelaskan jika kakaknya itu lebih menyibukkan diri kerja. "Setiap hari di dalam rumah, kalaulah nongkrong umumnya sama saya. Semenjak nikah, ia memang lebih konsentrasi kerja," kata Naufal.

Berkaitan masalah itu, lanjut Naufal, faksi keluarga telah menyerahkan pada polisi. Tetapi ia mengharap masalah ini selekasnya tersingkap serta aktor dapat diamankan untuk diolah hukum.

No comments:

Post a Comment