Kritikus pemerintah menjelaskan tembok itu dibuat untuk menghambat pandangan ke pemukiman kotor yang ditempati oleh lebih dari 2.000 orang.
"Mereka (pemerintah) habiskan demikian uang banyak untuk tembok ini, kenapa tidak memakainya untuk membuat wilayah kotor kami serta sediakan sarana yang lebih baik buat kami," tutur seorang masyarakat namanya Keshi Saraniya. "Kenapa mereka menyembunyikan kami yang orang miskin?"
Presiden Amerika Serikat Donald Trump gagasannya akan berkunjung ke kota Ahmadabad di Gujarat, India, dalam kunjungan dua hari di negara itu pada 24-25 Februari 2020. Dia akan hadiri acara yang bertopik "Namaste Trump," atau bermakna "Salam, Trump" dalam suatu stadion kriket. Dengan mobil, Trump akan meluncur di selama jalan di samping pemukiman kotor, ditemani oleh Pertama Menteri India, Narendra Modi, yang datang dari Gujarat.
Berdasar laporan beberapa media ditempat, awalannya tembok itu diperkirakan akan dibuat setinggi 1,8 sampai 2,1 mtr., tapi dikurangi jadi setinggi 1,2 mtr. sebab meluasnya kritik.
Masyarakat akui diusir
Petinggi senior pemerintah, Bijal Patel, menjelaskan tembok itu dibuat "sebab fakta keamanan" serta bukan untuk sembunyikan wilayah kotor. "Tidak hanya fakta keamanan, tembok adalah sisi dari usaha percantik serta kelancaran mengemudi," tuturnya.
Baca Juga : Biaya Kuliah UGM
Beberapa pemimpin politik secara cepat mengomentari pembangunan tembok itu. Mereka menanyakan pekerjaan Modi di wilayah aslinya sendiri. Modi pernah memegang jadi kepala menteri di Gujarat sepanjang 12 tahun sebelum jadi perdana mentri pada Mei 2014.
Faksi berkuasa di hari Senin ( 17/02) memberi teguran penggusuran pada 45 keluarga yang tinggal di wilayah kotor lain di dekat stadion kriket itu. Masyarakat ditempat menjelaskan mereka disuruh untuk pergi sebab acara yang akan berjalan itu. Namun ini dibantah oleh tubuh sipil kota.
"Kami sudah tinggal di sini sepanjang 20 tahun serta saat ini kami mendadak diberitahu untuk geser sebab beberapa petinggi penting akan berkunjung ke kota ini sepanjang satu hari," kata masyarakat namanya Sanjay Patani. "Ini tidak adil."
Kishore Varna, seorang petinggi pemerintah, menjelaskan tanah itu punya tubuh sipil serta penggusuran dikerjakan berdasar hukum. Ia tidak menjelaskan kenapa pemberitahuan pengusiran ini berlangsung cuma beberapa waktu sebelum kunjungan Trump.
Godok kesepakatan perdagangan AS-India
Presiden Trump menjelaskan sekarang AS serta India sedang kerjakan persetujuan perdagangan yang besar. Tetapi dia belum percaya apa persetujuan itu akan usai sebelum pemilu presiden AS pada bulan November 2020.
Sepanjang beberapa minggu, beberapa negosiator tengah berupaya membuat kesepakatan terbatas yang akan memberikan AS akses yang semakin besar pada pasar susu serta unggas India serta turunkan biaya untuk beberapa produk lain.
Baca Juga : Universitas Gadjah Mada
Selama ini belumlah ada terobosan yang dipublikasikan berkaitan perundingan ini. Disamping itu, kunjungan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer sudah diurungkan. Kondisi ini memvisualisasikan kesusahan yang ditemui kedua pihak dalam memperantai ketidaksamaan sebelum kunjungan Trump betul-betul terwujud.
"Kami tengah lakukan persetujuan dagang yang besar sekali dengan India. Kami akan memiliki. Saya tidak paham apa itu akan usai sebelum penentuan, tapi kami akan mempunyai persetujuan yang besar sekali dengan India," tuturnya, dalam transkrip komentar yang dikeluarkan oleh Gedung Putih.
Buat India, AS ialah partner dagang paling besar ke-2 sesudah Cina, dengan perdagangan barang serta layanan antara ke-2 negara sampai rekor paling besar sejumlah 142,6 miliar dolar AS pada tahun 2018.
No comments:
Post a Comment