Wednesday, February 20, 2019

Alasan Keoknya Partai Berbasis Islam di Segmen Pemilih Muslim

Lingkaran Survey Indonesia (LSI) Denny JA melaunching hasil surveinya berkaitan nada di fragmen pemilih muslim, di mana dijumpai jika partai-partai berbasiskan Islam banyak yang kalah serta lumayan jauh ketinggalan suaranya dari partai yang lain. Contoh PKB di tempat empat dengan 9,3%, lantas PKS di tempat tujuh dengan 4,6%, PPP dibawahnya dengan 4,1%, dan PAN 1,6% serta PBB dengan 0,0%.

Periset senior LSI Denny JA, Rully Besar memandang keoknya partai berbasiskan Islam di fragmen pemilih muslim sebab sebagian besar partai berbasi Islam sebagian besar mempunyai ideologi Pancasila.

Baca juga : Akreditasi Prodi UNNES

"Jika partai hampir sebagian besar berideologi Pancasila tidak ada salah satunya partai juga yang istilahnya muncul dengan kebijaksanaan yang bernuanasa Islam," tutur Rully di Kantor LSI Denny JA, Rabu (20/2/2019).

Rully pun menuturkan, fakta yang lain partai berbasiskan Islam kalah di fragmen nada pemilih muslim, sebab masyaraka tidak temukan titik pembeda dengan partai politik yang lain atau partai politik dulu.

"Istilahnya disebutkan menjadi partai Islam ini mungkin cuma partai PKB dipandang seperti salah satunya yang memiliki perwakilan untuk kelompok pemilih muslim sebab ia miliki basis organisasi penduduk yakni Nahdlatul Ulama. Serta NU besar di Jawa Timur serta berikut basis penting dari pemilh PKB sendiri," tuturnya.

"Sedang seperti PPP, PAN serta yang lain ya dapat kita jelaskan tergerus oleh partai-partai yang lainnya atau partai-partai baru yang miliki ideologi yang dapat kita jelaskan hampir mirip-mirip," sambungnya.

Rulli mengutarakan, semestinya partai berbasiskan Islam mesti mempunyai nilai pembeda menjadi partai berbasiskan Islam. Di mana didalamnya baik dari sisi kebijaksanaan serta program mesti tersegmentasi untuk pemilih muslim

Baca juga : Akreditasi Prodi UNDIP

"Jika mereka yang ingin mengatakan jika segmentasinya ialah pemilih muslim, jadi baik dari sisi kebijaksanaan atau dari sisi program yang akan di tawarkan itu memang mempuyai identifikasi sendiri pada pemilih muslim," katanya.

Survey LSI Denny JA dikerjakan pada 18-25 Januari 2019, dengan memakai 1.200 responden. Survey dikerjakan di 34 propinsi di Indonesia dengan memakai cara multistage acak sample. Interviu dikerjakan dengan tatap muka memakai kuisioner. Margin of error survey ini ialah 2,8%.

No comments:

Post a Comment