Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati menjelaskan, semenjak awal tahun tempo hari, pemerintah telah mulai siaga wabah demam berdarah dengue (DBD). Karena, pergantian cuaca berlebihan dengan intensitas hujan makin tinggi hingga di kuatirkan berkembangbiak nyamuk Aedes Aegypti pemicu penyakit demam berdarah.
Baca juga : Akreditasi Prodi BINUS
"Siaga tentu, usaha serta beberapa langkah menahan masalah DBD ini selalu kita kerjakan di sejumlah lokasi dengan mengaplikasikan 10 langkah untuk mencegahnya," tuturnya pada wartawan, Jumat (25/1/2019).
Menurutnya, usaha itu dengan menggalakkan program Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN) sampai pemakaian lilin aroma aromatik pengusir nyamuk.
Bahkan juga, katanya, grup kerja team juru pemantau jentik setiap lokasi pun kembali digiatkan. Service Pusat Kesehatan Penduduk (Puskesmas) yang menyebar di 12 Kecamatan pun ditingkatkan untuk melayani pasian DBD. Meskipun begitu, DBD di Kota Bekasi masih tetap berstatus aman pada awal tahun 2019 ini.
Tanti menuturkan, Kota Bekasi memang sempat alami jumlahnya masalah DBD yang cukuplah tinggi pada tahun 2016 yakni 3.813 dengan jumlahnya kematian 50 orang. Akan tetapi, sesudah semua usaha yang dikerjakan pemerintah, angka itu dapat didesak serta turun jumlahnya pasien DBD dari pertama 2016 itu ada 3.813 masalah.
Baca juga : Akreditasi Prodi UIN SGD
Akan tetapi, pada tahun 2017 jadi 699 masalah serta 626 masalah pada 2018. Untuk angka kematianya pun alami penurunan dari 50 orang di 2016, jadi 2 orang di 2017. Sedang lokasi yang sangat banyak terjangkit penyakit DBD yaitu Kecamatan Bekasi Utara, Bekasi Barat, serta Jatiasih.
No comments:
Post a Comment