Wednesday, March 20, 2019

Seorang Warga AS Ditahan di Arab Saudi dan Diduga Disiksa

Seseorang masyarakat Amerika Serikat (AS) ditahan di Arab Saudi. Masyarakat bernama Dr Walid Fitaihi itu pun disangka disiksa saat dalam penahanan.

Baca juga : Jurusan di USU

Departemen Luar Negeri AS sudah mengonfirmasi penahanan Fitaihi. Departemen itu, dalam satu pengakuan, menjelaskan jika dakwaan penyiksaan pada Fitaihi dipandang begitu serius.

"Kami bisa mengonfirmasi jika masyarakat negara AS Walid Fitaihi ditahan di Arab Saudi, kami menyiapkan service konsuler padanya, serta kami sudah ajukan kasusnya pada Pemerintah Arab Saudi," bunyi pengakuan departemen itu, diambil Fox News, Senin (4/3/2019).

"Departemen Luar Negeri AS, kedutaan dan konsulat kami di luar negeri tidak mempunyai tanggung jawab yang semakin besar dibanding membuat perlindungan masyarakat negara AS di luar negeri," lanjut Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.

Fitaihi sebenarnya ialah masyarakat negara ganda dari Amerika Serikat serta Arab Saudi. Ia mempunyai titel sarjana medis dari Kampus George Washington serta titel master di bagian pengetahuan kesehatan penduduk dari Kampus Harvard.

Ia kembali pada Arab Saudi pada tahun 2006 untuk menolong temukan rumah sakit disana yang dibuat oleh keluarganya. Di Saudi, ia bangun karir menjadi pembicara motivasi terpenting di tv.

Pada 2017, ia ialah satu dari seputar 200 masyarakat Saudi yang diamankan serta ditahan di hotel Ritz-Carlton Riyadh. Pemerintah Saudi menjelaskan jika penangkapan massal itu adalah usaha untuk memberantas korupsi di negara itu.

Baca juga : Jurusan di UTU

Akan tetapi, media-media Barat lihat penangkapan massal itu menjadi usaha Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk mengerahkan kemampuan otoritas untuk membungkam beberapa pengkritiknya. Sejumlah besar dari mereka yang diamankan di Ritz-Carlton sudah dibebaskan, tapi Fitaihi selalu ditahan oleh pemerintah Saudi semenjak 2017 sesudah dipindahkan ke penjara di Riyadh.

Fitaihi memberi tahu seseorang rekan jika matanya ditutup, baju dalamnya dilucuti serta tubuhnya diikat ke kursi. Ia pun mengakui dicambuk hingga dia tidak dapat tidur terlentang saat beberapa hari. Laporan penyiksaan itu sudah diedarkan New York Times. Alat itu pun memberikan laporan dakwaan penyiksaan yang dihadapi banyak tahanan lainnya yang diamankan serta digeledah Ritz-Carlton tahun 2017.

No comments:

Post a Comment