Senat Australia mencela Senator Fraser Anning atas komentarnya jika penembakan di masjid-masjid Selandia Baru yang menewaskan 50 orang ialah karena membiarkan "fanatik Muslim" bermigrasi ke negara itu.
Anning sudah banyak dikutuk sebab komentarnya yang dibikin tidak lama sesudah seseorang pria bersenjata menyerang dua masjid di Christchurch pada 15 Maret itu.
Baca juga : Jurusan di IPB
“Tidak ada ruangan untuk rasisme di Australia. Susahnya, apa yang disebutkan Senator Anning sesudah pembantaian Christchurch, tetapi tidak mengagetkan keluar dari ciri-ciri semacam itu," tutur Senator Muslim Australia Mehreen Faruqi pada Senat.
"Cuma satu minggu sebelum saya masuk dengan tempat ini, ia berpidato mengatakan larangan beberapa orang seperti saya hadir ke negara ini," paparnya seperti diambil dari Reuters, Rabu (3/4/2019).
Masyarakat negara Australia Brenton Tarrant (28) seseorang terduga simpatisan supremasi kulit putih, sudah didakwa dengan tuduhan pembunuhan sesudah serangan itu serta dikembalikan ke pengadilan tanpa ada pembelaan. Ia diskedulkan kembali pada pengadilan pada 5 April, saat polisi menjelaskan ia peluang akan melawan semakin banyak tuduhan.
Duduk untuk kali pertamanya semenjak serangan itu, majelis tinggi Australia melayangkan mosi hujatan pada Anning. Ini adalah peringatan publik pertama seseorang anggota parlemen dalam empat tahun. Mosi hujatan tidak mempunyai resiko hukum langsung tapi bertindak selaku ekspresi penolakan Senat.
Senator Anning menyanggah jika ia mempersalahkan beberapa korban, bersikukuh jika hujatan itu adalah serangan pada kebebasannya bicara.
"Pergerakan hujatan pada saya ini ialah serangan berterus-terang pada kebebasan bicara," kata Anning pada Reuters lewat e-mail.
Baca juga : Jurusan di UNPAD
Beberapa pemimpin partai besar di Senat mengutuk komentar Anning, dengan Senator Buruh Penny Wong menampik pembelaan kebebasan bicara yang didengungkan Anning.
"Ada ketidaksamaan pada kebebasan bicara serta kedengkian. Yang pertama ialah feature demokrasi kita. Yang paling akhir ialah serangan pada demokrasi,” tutur Wong.
"Mosi ini menerangkan jika ia tidak bicara untuk kita. Ia tidak bicara untuk Senat. Ia tidak bicara untuk bangsa ini. Ia tidak mewakili nilai-nilai Australia," tegasnya.
Komentar Anning mendapatkan perhatian internasional sesudah rekaman seseorang remaja melemparkan telur ke kepala senator sayap kanan itu dengan luas diberikan di sosial media.
No comments:
Post a Comment