Team Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin minta Komisi Penentuan Umum (KPU), untuk mengupload (unggah) dokumen C-1 yang adalah sumber primer dalam proses hitungan hasil Penentuan Umum (Pemilu) 2019.
Tekanan supaya KPU mengupload dokumen C-1 di situs resminya sebab dokumen C-1 mempunyai legalitas sangat kuat sebab di tandatangani petugas Grup Penyelenggara Pengambilan Nada (KPPS) juga beberapa saksi.
Karenanya, untuk hindari kesimpangsiuran info hasil pemilu, khususnya pilpres (pemilihan presiden), Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto minta KPU buka pada publik.
Baca juga : Jurusan di UMJ
"TKN pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin mereferensikan pada KPU untuk secepat-cepatnya meng-upload semua dokumen C-1 serta dikatakan terbuka buat publik," papar Hasto pada wartawan di celah pemaparan hasil real count di War Room TKN di Hotel Gran Melia, Jakarta, Minggu (21/4/2019).
Di lain sisi kata Hasto, Tubuh Pengawas Pemilu (Bawaslu) pun butuh lakukan manfaat pengawasan atas C-1 yang di-upload itu. Penyampaian dokumen C-1 dibutuhkan untuk hindari bentuk-bentuk klaim kemenangan dengan sepihak yang dapat membuat keresahan baru serta menggerakkan beberapa pihak tersendiri untuk lakukan hasutan politik.
"Dengan jadikan C1 menjadi dokumen publik yang dikeluarkan oleh KPU serta dipantau oleh Bawaslu jadi unsur-unsur transparansi, akuntabilitas, juga penambahan kualitas pemilu bisa dikerjakan oleh KPU," papar Hasto.
Selain itu, Wakil Ketua TKN Moeldoko menjelaskan, pihaknya mempunyai aplikasi skema hitungan real count yang dinamakan JAMIN, satu aplikasi laporan saksi dari mulai Tempat Pengambilan Nada (TPS).
Aplikasi yang diletakkan dalam suatu ruangan yang dimaksud "war room" ini mempermudah saksi untuk memberikan laporan hasil hitungan nada dan photo C1 serta TPS.
Untuk membuahkan data Cl yang tepat, ada seputar 250 orang yang kerja setiap hari saat 24 jam dengan skema tiga shift untuk lakukan verifikasi Cl serta entri data ke skema.
Sampai tempo hari sore jam 16.20 WIB, hitungan nada nasional sesaat sampai 14,66% dari keseluruhan 813.350 TPS di semua Indonesia. Data sesaat yang masuk sampai tempo hari sore sampai 23.847.734 nada.
Baca juga : Jurusan di UNIPDU
Pencapaian sesaat ini tunjukkan Paslon 01, Jokowi-KH Ma'ruf Amin sebesar 56,l6% (13.155.012 nada) mengungguli Paslon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang memperoleh 45,84% (10.693.723 nada).
"Jadi yang kita set up di sini yaitu satu tempat yang begitu terbuka untuk siapa saja. Sebab memang tidak ada yang butuh kita menyembunyikan, sebab memang kita ingin semua ter-manage dengan baik serta terbuka. Hingga, tidak butuh ada orang berprasangka buruk, ada orang yang menyikapi miring (hasil hitungan nada vs TKN)," papar Moeldoko.
Menurut Moeldoko yang pun Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) ini, skema real count TKN mempunyai proses kerja yang tidak sembarangan dalam masukkan data. "Ini semua dapat dipertanggungjawabkan serta sebenarmya sama dengan yang dikerjakan oleh KPU. Jadi bukan suka-suka gua, ini dapat dipertanggungjawabkan," tuturnya.
No comments:
Post a Comment