Gempa berkekuatan 5.5 taraf richter yang mengguncang pantai tenggara, Korea Selatan, tempo hari membuat beberapa bangunan alami rusaknya. Walau tidak ada korban jiwa, akan tetapi gempa ini mengakibatkan beberapa pekerjaan penduduk sangat terpaksa dihentikan, diantaranya ialah ujian masuk kampus.
Baca juga: Jurusan di TEL-U
Beberapa calon mahasiswa yang terserang efek dari penundaan ini mengakui sedih serta bingung. Karena, semestinya minggu ini mereka telah rasakan waktu tenang bila ujian tidak dipending.
"Ini dikit mengerikan karena saya baru dapat ikuti ujian 1 minggu lagi. Kebanyakan orang terasa putus harapan, duduk dengan muka tertunduk," kata salah satunya calon mahasiswa bernama Choi Hyun-lee, diambil dari lama Reuters, Kamis (16/11).
Karena sangat kecewanya, beberapa calon mahasiswa lainnya bahkan juga akan memutus untuk 'menyerah'. Mereka yang telah siap turut ujian awal mulanya, akan memutus untuk memakan waktu dengan membaca komik daring atau tidur dibanding belajar untuk ujian Kamis yang akan datang.
"Rasa-rasanya seperti baru akan keluar dari pintu neraka akan tetapi mesti kembali ke titik awal. Bila kalian tidak merasakannya sendiri, kalian tidak akan sempat tahu rasa-rasanya," papar siswi lainnya, Lee Yoon-mi yang mengenyam pendidikan di salah satunya SMA di Incheon.
Akan tetapi tidak dikit juga yang manfaatkan waktu penundaan ini untuk belajar supaya bisa ikuti ujian selanjutnya dengan baik.
Penundaan waktu ujian ini dapat mengakibatkan pesawat yang awal mulanya dilarang terlepas landas atau datang saat 35 menit supaya tidak membuat kebisingan waktu ujian, diijinkan untuk beroperasi kembali.
Selain itu, Kementerian Pertahanan Korea Selatan memberi cuti penambahan pada tentara harus militer yang ingin ikuti ujian kampus.
Baca juga: Jurusan di BINUS
Tidak cuma itu, sekitar empat petugas polisi semasing dikerahkan di 85 tempat ujian supaya tidak ada kebocoran masalah ujian. Polisi patroli juga turut mengambil sisi untuk berkunjung ke sekolah-sekolah tiap-tiap dua jam sekali.
Ujian masuk kampus sering dikatakan sebagai 'ujian hidup serta mati' oleh calon mahasiswa di Korea Selatan. Karena, ujian itu juga dinilai menjadi penentu nasib seorang di hari esok.
Banyak siswa yang ikhlas belajar pagi sampai malam bahkan juga turut kelas penambahan supaya bisa lolos ujian masuk kampus yang sejumlah 200 masalah itu. Beberapa yang tidak berhasil bahkan juga ikhlas menanti tahun depan untuk ikuti ujian tersebut
No comments:
Post a Comment