Kabupaten Banyuwangi diputuskan menjadi satu diantara lokasi Taman Bumi atau Geological Park (Geopark) Nasional 2018 oleh Komite Geopark Nasional. Perihal ini dikukuhkan dalam penyerahan sertifikat Geopark Nasional di Bogor.
Baca juga : Biaya Kuliah ITS - Pendaftaran ITS
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelaskan, penentuan itu jadi pendorong Banyuwangi untuk memaksimalkan bidang pariwisata berbasiskan alam. “Dengan status geopark ini, akan makin lengkapi kehadiran Blue Fire Ijen serta Taman Nasional Alas Purwo yang awal mulanya diputuskan menjadi cagar biosfer dunia oleh UNESCO. Sekaligus juga ini akan menguatkan positioning Banyuwangi yang menyediakan ekowisata, pariwisata berbasiskan alam,” jelas Anas dalam pengakuan tercatat yang diantar ke SINDOnews, Sabtu (1/12/2018).
Anas ikut membidik Banyuwangi untuk dapat jadi UNESCO Geopark Global (UGG) yang akan dipandang pada tahun depan. "Beberapa referensi yang dikasihkan oleh komite akan selekasnya kita tindak lanjuti," katanya.
Banyuwangi sendiri ada tiga situs yang diserahkan menjadi geopark nasional, yakni Blue Fire di Gunung Ijen, Pulau Merah, serta Taman Nasional (TN) Alas Purwo. Kejadian api biru (blue flame) di Gunung Ijen adalah yang terluas dalam dunia. Kawah di Ijen itu ikut adalah kawah terasam dalam dunia.
Sedang Pulau Merah serta kompleks gua di TN Alas Purwo adalah daerah yang alami kejadian mineralisasi. Pulau Merah adalah bekas dari perjalanan magma dibawah gunung api purba. Singkapan batuan di Pulau Merah begitu baik jadikan laboratorium geologi dunia untuk pelajari proses alterasi serta mineralisasi emas tembaga.
Mengenai jejak geologi di Gua Istana yang ada di TN Alas Purwo memvisualisasikan jika daerah itu adalah laut dangkal yang alami proses geologi sampai jadi daratan. Geopark Banyuwangi ikut di dukung keberagaman resapi (biodiversity) serta cultural diversity.
Dicontohkannya, di lokasi Ijen ada 14 type flora serta 27 fauna, dengan 6 type mamalia. Mengenai di TN Alas Purwo adalah rumah buat 700 flora, 50 type mamalia, 320 burung, 15 type amfibi, serta 48 type reptil.
"Dengan semua kekhasan yang kami punya dari mulai geologi, flora serta fauna, sampai warisan budaya, jadi kami semenjak awal sudah mengusung ekoturisme menjadi basic peningkatan pariwisata kami," jelas Anas.
Baca juga : Biaya Kuliah UM - Pendaftaran UM
Sekarang ini, Indonesia baru mempunyai empat UNESCO Geopark Global serta 15 Geopark Nasional. Dari 19 geopark berskala internasional serta nasional itu, sudah memberi 35 % dari keseluruhan ekowisata yang berada di Indonesia.
Penentuan Geopark Nasional sendiri mesti penuhi lima persyaratan. Dari mulai geologi serta bentang alam, susunan geopark, penafsiran atas bentang alam, pengendalian kekuatan ekonomi, sampai gagasan jaringan peningkatan geopark tersebut. Dari lima persyaratan itu, Banyuwangi mendapatkan nilai B hingga wajar untuk diputuskan menjadi geopark nasional.
"Banyuwangi mendapatkan nilai B. Ke depan ada banyak referensi untuk dapat tingkatkan kualitas geopark Banyuwangi," papar Sekretaris Komite Geopark Nasional Yunus Kusumabrata.
No comments:
Post a Comment