Wednesday, December 5, 2018

Kementan Dorong Nganjuk Sebagai Penyangga Bawang Merah Nasional

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengutamakan utamanya mengawasi stabilisasi supply serta harga dalam menyongsong Natal serta Tahun Baru. Tersedianya bahan inti terpenting terutamanya cabai serta bawang merah mesti aman hingga customer tersenyum serta petani untung.

Pergi dari ini, Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Suwandi, lakukan pendampingan spesial ke 14 kabupaten penyangga nasional termasuk juga lakukan kunjungan ke Nganjuk, Jawa Timur, menjadi penyangga penting bawang merah.

Suwandi menuturkan Kabupaten Nganjuk mempunyai kekuatan peningkatan bawang merah yang lumayan besar. Luas panen dapat sampai 12.000 hektare per tahun hingga terluas di Jawa Timur. Jika produktivitas rata-rata 10 ton per hektare jadi kekuatan produksi dalam setahun dapat sampai 120.000 ton.

Baca juga : Jurusan di ISI SURAKARTA

"Karena itu, kami optimis tersedianya bawang merah dari Natal sampai tahun baru aman serta terpenuhi. Ini baru dari Nganjuk, ditambah Probolinggo, Malang, Sampang, Bojonegoro. Saya meyakini tersedianya aman," katanya senyum, Selasa (27/11/2018).

Dirjen termuda cakupan Kementan ini memandang, dalam proses produksi bawang merah di Nganjuk dari hulu sampai hilir telah bagus. Tinggal dimantapkan serta diperkokoh hilirisasi sampai peningkatan industri olahan serta export.

"Pada segi hulu butuh diperkokoh dengan benih biji unggul TSS hingga lebih efektif serta dibarengi tehnik pemupukan serta pengendalian OPT ramah lingkungan," katanya.

Kepala Bagian Hortikultura Dinas Pertanian serta Ketahanan Pangan Jawa Timur, Irita, mengatakan luas panen sentral penting di Jawa Timur dalam setahun sampai 38.000 hektare.

Kabupaten Nganjuk seluas 12.000 hektare dengan produktivitas 12 ton, Probolinggo 5.500 hektare produktivitas 7,27 ton, Malang 4.200 hektare produktivitas 8,31 ton, Sampang 3.800 hektare produktivitas 7,91 ton, Pamekasan 2.400 hektare produktivitas 7,48 ton, Bojonegoro 2.800 hektare produktivitas 5,35 ton serta Kediri 1.800 hektare produktivitas 5,55 ton.

"Jadi luas panen satu tahun 38.168 hektare, produksi dapat sampai 301.825 ton dengan mengkonsumsi 107.875 ton hingga surplus 193.950 ton. Ini dapat mengawasi supply serta supply nasional," ucapnya.

Selain itu, Kadis Pertanian Kabupaten Nganjuk, Istanto Winoto, menjelaskan dalam perekonomian Kabupaten Nganjuk, bidang pertanian mempunyai peranan yang begitu penting sebab mempunyai peran besar pada penghasilan regional bruto (PDRB). Salah satunya komoditas favorit yang memberikan nilai PDRB di bidang pertanian ialah bawang merah.

"Kekuatan pertanian yang menguasai dengan lokasi pertanian sebesar 43.026 hektare serta mempunyai jumlahnya rumah tangga tani sebesar 75% dari keseluruhan rumah tangga di Kabupaten Nganjuk. Fungsi pertanian yang menguasai bisa disaksikan dari susunan PDRB Kabupaten Nganjuk yaitu 28,14%," tuturnya.

Menurut Puji Santoso, Ketua Grup Tani Rezeki Lancar Dusun Sumbersari Kecamatan Gondang Kabupaten Nganjuk, Grup taninya meningkatkan komoditas bawang merah dengan varietas menguasai Judul "Bauci", Manjung, Trisula Katumi, Philip serta Sanren. Rata-rata produktivitas bawang merah varietas Judul serta Bauci dapat sampai 15 sampai 20 ton per hektare.

"Break Moment Poin (BEP) atau titik impasnya Rp9.500 per kg serta harga sekarang ini pada rata-rata Rp11.000 sampai Rp13.000 per kg di customer. Jadi petani sekarang ini memperoleh keuntungan. Sektor bisnis yang lain yang kami kerjakan ialah produsen benih bawang merah," katanya.

Baca juga : Jurusan di POLMAN

Menurut Cahya Yudi Widianto periset serta breeder di lokasi Gondang menjelaskan di wilayahnya dikenal juga terdapatnya brambang putih. Macamnya bawang merah (brambang) akan tetapi fenotipnya memang berwarna putih. Diketemukan di Gondang Nganjuk Jawa Timur oleh Cahya Yudi serta Puji Santoso. Awal mulanya oleh penduduk ditempat diakui menjadi fasilitas ritual tolak bala.

"Rasa-rasanya tambah lebih enak serta harum hingga mungkin di kembangkan. Gagasannya untuk peningkatan baru ingin ditanam benih 100 kg pada bulan ini di Nganjuk serta Jombang," katanya.

Cahya memberikan, sekarang ini brambang putih ditest DNA di Laboratorium UGM untuk lihat kandungan serta prospektif peningkatan brambang putih ke depan. Hasil survey dari pihak pemerhati bawang merah dari Korea Selatan serta Malaysia mengatakan kesanggupan untuk ingin beli brambang putih seharga Rp150.000 per kg untuk jadikan bahan basic obat.

"Ini tentu saja jadi begitu prosfektif untuk di kembangkan ke depan," tegasnya.

No comments:

Post a Comment