Malaysia mengaku perkembangan pembangunan peternakan sapi Indonesia. Hal itu dikatakan Ketua Delegasi Malaysia Leonard Wilfred Yussin, Timbalan Setiausaha Bahagian Industri Tanaman, Ternakan serta Perikanan dalam kunjungan kerjanya pada 10-12 Desember 2018 ke Indonesia.
Oleh karenanya Malaysia mengirim Team untuk pelajari mengenai taktik pembangunan peternakan ruminansia di Indonesia baik sapi potong ataupun sapi perah. Delegasi Malaysia diketuai oleh Leonard Wilfred Yussin, dengan anggota Yusian B Sanuddin (Ketua Penolong Bahagian Pembangunan Komoditi Ternakan, Jabatan Perkhidmatan) Veteriner serta Norhanita bt Jumali (Ketua Penolong Pasukan Analisis Pasukan Interim Instansi Ruminan Negara, IITP).
Baca juga : Biaya Kuliah UNY - Pendaftaran UNY
Kunjungan hari pertama dikerjakan di Kantor Pusat Ditjen Peternakan serta Kesehatan Hewan Jakarta untuk tahu kebijaksanaan Indonesia dalam percepatan penambahan sapi, terpenting lewat Upsus Siwab. Leonard mengemukakan, kunjungannya bersama dengan Team menjadi tindak lanjut dari analisis yang dikerjakan oleh Kerajaan Malaysia sekarang ini dalam membuat Instansi Ruminan Negara.
Malaysia begitu tertarik dengan kebijaksanaan Upsus Siwab (Usaha Spesial Sapi Indukan Harus Bunting) yang diaplikasikan oleh Indonesia. Dari hasil kunjungan itu bisa menjadi bahan input buat Malaysia dalam finalisasi analisis pembentukan Instansi Ruminan Negara buat Malaysia. Indonesia adalah negara pertama yang didatangi oleh Team itu, selanjutnya menyusul New Zealand, India, Thailand serta Vietnam. Hal itu dikatakan Norhanita disela-sela pertemuan di Jakarta itu.
Di kesempatan itu, Direktur Kesehatan Hewan Fadjar Sumping Tjatur Perasaan mengemukakan, salah satunya pekerjaan yang dikerjakan dalam memberi dukungan Upsus Siwab ialah pekerjaan Penanggulangan Masalah Reproduksi untuk tingkatkan jumlahnya Akseptor Inseminasi Bikinan. Taktik yang lain ialah larangan pemotongan sapi betina produktif yang sudah dipayungi oleh ketentuan perundangan di Indonesia.
Selanjutnya ia menuturkan jika dalam penerapan ketentuan itu, Ditjen PKH bekerja bersama dengan pihak Kepolisian dalam lakukan publikasi pada penduduk akan utamanya sapi betina produktif untuk tingkatkan populasi untuk pemenuhan keperluan pangan di Indonesia.
Diluar itu, Fadjar Sumping ikut memberikan mengenai beberapa taktik Indonesia dalam pemenuhan keperluan pakan ternak ruminansia, salah satunya lewat optimalisasi pemakaian tempat eks tambang menjadi tempat produksi hijauan serta pemakaian tehnologi pembuatan silase untuk pengawetan pakan.
Menurut dia, karenanya ada kunjungan itu sekaligus juga jadi peluang yang baik untuk memberikan keyakinan Malaysia jika perlakuan ternak di Indonesia terutamanya ternak ruminansia (sapi, kambing/domba) sudah bisa membuahkan produk yang sama dengan internasional baik dari sisi kualitas, keamanan serta kesehatan hewannya. Perihal ini untuk memberi dukungan export daging sapi wagyu yang sekarang ini siap di-export dari Indonesia ke Malaysia.
Baca juga : Biaya Kuliah UBAYA - Pendaftaran UBAYA
Selain itu, Direktur Jenderal Peternakan serta Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita didapati dengan terpisah mengemukakan, realibitas serta validitas kapasitas Upsus Siwab tidak butuh disangsikan kembali, semua laporan telah terverifikasi, terlaporkan serta terdaftar dalam skema iSIKHNAS (Skema Info Kesehatan Hewan Terintegrasi).
Semenjak penerapan Upsus Siwab tahun 2017 sampai sekarang ini (4 Desember 2018) telah lahir 2.538.766 ekor dari indukan sapi punya peternak di Indonesia. "Ini satu catatan kapasitas yang fenomenal serta pantas kita banggakan serta bukti riil jika lompatan populasi sapi/kerbau sebesar 3,83% pada periode tahun 2015-2018 di banding 1,03% periode tahun 2012-2014 ialah benar terdapatnya (Statistik Ditjen PKH Tahun 2018)," papar I Ketut.
Sesudah pertemuan di Kanpus Ditjen Peternakan serta Kesehatan Hewan, Delegasi Malaysia tertarik untuk bertandang ke Balai Embryo Cipelang (BET) Cipelang Bogor yang diteruskan dengan kunjungan ke Balai Inseminasi Bikinan (BIB) Lembang, Koperasi Pemrosesan Susu Bandung Utara serta swasta yang beroperasi di sektor penggemukan sapi di Lampung yaitu PT Great Giant Livestock serta PT Santosa Agrindo di Lampung.
No comments:
Post a Comment