Atraksi air mancur menari dengan permainan gemerlap lampu warna-warni tidak cuma dapat di nikmati di Jembatan Banpo Sungai Han, Korea Selatan. Mulai tahun 2019, Kota Semarang akan mempunyai tempat wisata sama pada jembatan yang melintas di Banjir Kanal Barat (BKB).
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, pastikan tempat wisata baru yang dimaksud Semarang Bridge Fountain, siap dioperasikan. Hal tersebut didapati sesudah eksperimen, pada Minggu 16 Desember malam saat lebih dari 30 menit.
Baca juga : Biaya Kuliah UNPAD - Pendaftaran UNPAD
Pinggir Sungai Banjir Kanal Barat, yang umumnya cuma diterangi lampu jalan saat itu juga menjadi satu panggung pertunjukan tarian air dengan tata sinar menarik. Sorotan lampu warna-warni menerangi semburan air sampai terlihat megah.
Keseluruhan sembilan lagu topik dimainkan pada eksperimen itu. Pergerakan air meliuk-meliuk sesuai dengan alunan music. Tidak pelak, walau baru hanya eksperimen, 'Semarang Bridge Fountain' sukses mengundang perhatian penduduk yang melintas di seputar jembatan Banjir Kanal Barat.
"Dalam meningkatkan bidang wisata di Kota Semarang, kami memiliki komitmen supaya tetap ada perihal baru di Kota Semarang yang bisa tingkatkan ketertarikan wisatawan," tutur Wali Kota yang akrab dipanggil Hendi itu, Senin (17/12/2018).
"Sesudah Kampung Pelangi sampai revitalisasi Kota Lama sampai Rimba Tinjomoyo, sekarang ini kami memperkenalkan Semarang Bridge Fountain menjadi daya tarik baru Kota Semarang," kata orang politik PDI Perjuangan itu meneruskan.
Ia memberikan, project wisata baru itu menelan biaya sekira Rp17 miliar yang ditangani saat enam bulan. Pihaknya ikut minta 'Semarang Bridge Fountain' dievaluasi terlebih dulu sebelum dioperasikan dengan teratur tiap-tiap malam.
“Masih ada waktu sampai rilis saat malam tahun baru yang akan datang. Saya meminta Dinas PU, Disbudpar serta Dishub untuk bekerjasama supaya bisa memberikan kenyamanan serta keamanan pada masyarakat, termasuk juga supaya arus jalan raya tidak terganggu,” kata Hendi.
Baca juga : Biaya Kuliah UPI - Pendaftaran UPI
Hendi ikut minta terdapatnya rekonsilasi musik. Menurutnya, Semarang Bridge Fountain bisa dipakai menjadi fasilitas untuk melestarikan musik-musik daerah. “Perlu digabungkan dengan lagu serta musik Indonesia serta lagu daerah yang rancak,” tutur ia.
Kepala Dinas PU Kota Semarang, Iswar Aminuddin, menuturkan, bila pertunjukan Semarang Bridge Fountain akan dilangsungkan dengan teratur dengan waktu 30 menit tiap-tiap harin pada jam 19.30—20.00 WIB. Sedang untuk Sabtu dan Minggu akan dioperasikan sekitar 2x, dengan menambahkan waktu atraksi pada jam 21.00—21.30 WIB.
No comments:
Post a Comment