Gempa bumi yang mengguncang Lombok tidak menurunkan kemauan beberapa peserta asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ikuti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat nasional XXVII. Kafilah dari daerah terdampak musibah itu sudah tiba di Medan serta Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut) serta siap ikuti lomba.
Baca juga: Akreditasi Prodi UNSIKA
Kepala Sekretariat Instansi Peningkatan Tilawatil Quran (LPTQ) NTB, Amirin Abdurrahim menyampaikan, pihaknya membawa 48 peserta untuk ikuti semua cabang perlombaan MTQ. Beberapa peserta adalah hasil seleksi di tingkat propinsi yang sudah dikerjakan awal mulanya.
"Kami mengadakan training center (TC) 2x. TC pertama 8 hari, TC ke-2 8 hari. Beberapa peserta MTQ dilatih oleh beberapa pelatih nasional," kata Amirin pada SINDOnews di komplek Gedung Serba Untuk Medan, Minggu (7/10/2018).
Amirin mengaku gempa yang menempa Lombok pada Agustus lantas membuat semua penduduk NTB trauma, termasuk juga beberapa peserta MTQ. Karena, ada peserta MTQ yang kehilangan keluarga. Bahkan juga salah satunya pelatih bernama Muhammad Zaini jadi salah satunya korban gempa. Pondok Tahfiz Alaziziyah Gunungsari menjadi tempat belajar peserta lomba tahfiz Alquran asal NTB ikut hancur.
"Beberapa peserta sangat terpaksa belajar di tenda-tenda. Karena, bangunan yang masih tetap berdiri telah retak-retak," tuturnya.
Untuk memulihkan psikologi beberapa peserta MTQ, kata Amirin, official memberi trauma healing. Perlakuan ini dipandang cukuplah sukses sebab beberapa peserta sudah siap berkompetisi dengan kafilah daerah favorit lainnya seperti Banten, Kepulauan Riau, serta DKI Jakarta. "Kami berusaha tampil dengan sempurna. Kami menyerahkan diri pada Allah untuk akhirnya," kata Amirin.
Baca juga: Akreditasi Prodi POLBAN
Untuk didapati, NTB adalah juara ke empat pada MTQ Nasional XXVI pada 2016 kemarin. NTB ikut dapat jadi juara pertama di sejumlah cabang lomba, seperti tilawah anak-anak di bagian tartil, musabaqah menulis ilmiah Alquran (M2IQ) serta tahfiz Alquran.
No comments:
Post a Comment